1. Dapat disadap, dan suaranya jernih, menandakan bahwa ubin keramik memiliki kepadatan dan kekerasan yang tinggi, serta kualitas yang baik (jika ubin mengeluarkan bunyi "pop, pop", berarti derajat sinteringnya tidak cukup, dan teksturnya lebih rendah. Kalau ada bunyi "dong dong" sedikit, teksturnya relatif keras dibandingkan sebelumnya), (sebenarnya caranya sangat sederhana. Ketuk dengan tangan, dan ubin dengan kepadatan tinggi akan memiliki aroma kaca yang tajam. Ubin yang padat akan menghasilkan suara batu bata yang tumpul.)
2. Ukur tingkat penyerapan air pada ubin. Semakin rendah tingkat penyerapan air, semakin tinggi stabilitas internal ubin, dan lebih cocok untuk ruangan dengan kadar air atau kelembapan tinggi (seperti kamar mandi, dapur), dan tidak akan ada masalah seperti flek hitam.
3. Tuangkan segelas air pada bagian belakang ubin, noda air cepat menyebar, menandakan daya serap air tinggi, begitu pula sebaliknya.
4. Anda dapat mengikis permukaan ubin yang mengkilap dengan benda keras. Jika ada bekas yang tertinggal, kualitasnya buruk.
5. Periksa apakah warna ubinnya bening atau tidak, dan lihat apakah ada lubang kecil dengan mata telanjang. Lubang kecilnya mudah menampung kotoran.
6. Ubinnya rata, sisinya lurus, mudah dipasang, dan efeknya bagus (metode visual, letakkan ubin lantai di permukaan yang rata untuk melihat apakah keempat sisi ubin benar-benar sesuai dengan permukaan rata, dan periksa apakah keempat sudut ubin semuanya siku-siku, lalu letakkan ubin dalam variasi dan jenis ubin yang sama untuk mengamati derajat perbedaan warnanya).
7. Saat memilih ubin lantai, sering terlihat pedagang material menginjak tanah dengan keras, yang berarti bagian bawah ubin lantainya rata tetapi kualitas ubinnya tidak bagus.
Waktu posting: 30 Mei-2022